Beberapa orangtua mungkin penasaran dengan apa yang terjadi
di balik perilaku si kecil. Fakta mengenai perilaku bayi yang perlu
diketahui para orang tua karena menyangkut pertumbuhan otaknya. Ini adalah
pelajaran penting untuk kita para ibu khususnya,… mari kita cermati pertumbuhan
bayi kita.
Seperti dikutip dari LiveScience, yaitu:
1. Respons yang lambat dari orangtua memberikan
kekusutan di otak bayi
Otak bayi menggunakan tanggapan atau respons dari pengasuh
maupun orang tua untuk membantunya berkembang. Cepatlah bertindak jika bayi
menangis atau gelisah agar otaknya tidak kusut. Bayi akan memiliki periode
puncak menangis sekitar usia 1-2 bulan.
Studi membuktikan otak bayi yang dibiarkan menangis untuk
jangka waktu lama, berisiko mengalami kerusakan dalam perkembangannya yang
dapat mengurangi kapasitasnya untuk belajar.
"Seorang bayi yang sudah terlalu lama menangis pada
akhirnya akan berhenti. Hal ini bukan karena ia telah belajar untuk tidur
sendirian, tapi karena ia kelelahan dan telah putus asa untuk mendapatkan bantuan,"
ungkap Penelope Leach, seorang pakar kesehatan anak.
2. Wajah yang lucu dan suara merupakan hal
penting bagi bayi
Ketika bayi meniru wajah seseorang maka ia juga memicu emosi
di dalam dirinya. Hal ini membantu membangun pemahaman dasar mengenai komunikasi
emosional. Sedangkan berbicara dengan si kecil terutama menggunakan struktur
yang lambat dan menekankan komponen-komponen penting dari suatu bahasa akan
membantunya memahami kata-kata.
3. Otak bayi berkembang sangat cepat
Setelah lahir otak manusia tumbuh dengan pesat dan bahkan
telah mencapai ukuran 60 persen dari ukuran otak dewasa saat ia mencapai usia 1
tahun. Memasuki usia taman kanan-kanak otaknya telah mencapai ukuran penuh
meski belum selesai berkembang hingga ia berusia 20-an tahun. Umumnya otak
tidak pernah berhenti berubah untuk menjadi lebih baik atau justru lebih buruk.
4. Mengoceh merupakan sinyal bayi belajar
Bayi biasanya mengeluarkan suara untuk menyampaikan
ketertarikannya pada sesuatu. Secara khusus mengoceh merupakan sinyal yang
diberikan bayi bahwa ia siap untuk belajar. Karenanya salah satu hal yang bisa
membuat bayi belajar adalah mengajaknya berbicara, menekankan dialog yang baik
dengan anak serta orang tua merespons ucapan bayi dengan vokalisasi berjeda.
5. Bayi membutuhkan setidaknya 3 orang dewasa
berbeda
Sebuah studi yang dilaporkan dalam jurnal Monographs of the
Society for Research in Child Development tahun 1995 menunjukkan bahwa bayi
membutuhkan setidaknya 3 orang dewasa yang mengajaknya berinteraksi. Hal ini
membuktikan bahwa bayi membutuhkan orang dewasa lainnya selain orang tua, orang
dewasa ini bisa kakek, nenek, pengasuh, teman atau anggota keluarga lainnya.
Kondisi ini akan membantu bayi belajar membaca ekspresi
wajah yang berbeda-beda serta memperluas kemampuannya untuk mengerti perspektif
orang lain. Umumnya bayi mulai bisa mengartikan emosi orang dewasa saat berusia
7 bulan.
6. Isap Jempol
Kebiasaan mengisap jempol dilakukan hampir 80 persen balita.
Bayi yang mengisap jempol biasanya sebagai upaya menenangkan diri. Mengisap
jempol merupakan refleks normal yang terjadi pada balita untuk menenangkan
dirinya saat mengalami stres, yang pada intinya bayi tersebut mencari kenyaman
dan rasa aman.
Semoga bisa jadi pembelajaran baik untuk kita khususnya
orang tua.
0 Komentar di "Fakta perilaku bayi"
Posting Komentar