Sambutan Keluarga Sahabatku



Sesampai disuatu tempat yang baru saja aku lihat malam ini, turun dari sepeda ada Ibu yang menyambut kami, dan keluarganya. Aku ulurkan tangan (berjabat) , beliau cium pipiku kanan kiri, terasa banget, seperti beliau sudah sangat mengenalku, padahal ini kali pertama kami bertemu.
Keesokan harinya, kami berangkat menuju tempat kostku di Tulungagung, dalam rangka PKL. Perjalanan dengan naik kendaraan umum, sangat memakan waktu hehehhe sampai juga ditempat kost. Tapi….
Aneh dech, hatiku kok adem, nyaman banget, apa aku bener jatuh cinta sama sahabatku sendiri? Terasa , waktu Ahmad pamit pulang, balik ke Malang kok terasa berat ya jauh dari ia, seolah hatiku berteriak, “ semoga aku bisa memilikinya selamanya”.

memilikinya selamanya”.
Romantis… padahal aku gak pernah temui Ahmad yang kayak gini.
Ahmad : lek kangen telpon
Aku : … (haaaa ia blg apa? Gak percaya aku… apa ini mimpi, aku seneng banget dengar ini) dalam hati.
Ahmad angkat tangan kanannya, dari kejauhan (lambaian tangan )…
Beberapa hari kemudian, ia telpon aku dimalam itu, hehhehe seneng banget, aku dengar tiap kata yang ia tuturkan dari balik telpon sana.
2 minggu nggak ketemu Ahmad, rasanya kangen juga, emang gak biasanya kayak gini. Kemarin telpon katanya minggu ini mau kesini, aku tunggu-tunggu gak datang – datang, aku dengar dering telpon rumah bunyi, gak lama kemudian, temenku panggil aku, ia bilang ada telpon buat aku.
Kuangkat gagang telpon, suara yang gak asing lagi aku dengar dari sana,
Ahmad : dah nyampek, aku tunggu di wartel
Akupun beranjak pergi temui ia, kenapa salah tingkah gini, rasanya gemeteran mau ketemu ahmad, emang siapa dia, iakan sahabatku, tapi aku  sayang …. Sama ia… heheheh baru dech nyadar…

0 Komentar di "Sambutan Keluarga Sahabatku"