BUAH HATI ( MY BABY)

PERKEMBANGAN BAYI

Perkembangan bayi usia 1 bulan
• Secara refleks dapat memegang benda yang menyentuh telapak tangannya.

Perkembangan bayi usia 2 bulan
• Dapat menatap
• Dapat tersenyum
• Bersuara 'a', 'e', 'h'

Perkembangan bayi usia 3 bulan
• Menggerakkan benda yang dipegangnya
• Memandang gerakan benda dengan bola mata sampai ke sudut matanya

Perkembangan bayi usia 4 bulan
• Bermain dengan kedua tangan dan memasukkan tangan ke dalam mulutnya
• Tertawa dan bisa diajak untuk bercanda
• Tengkurap
• Memegang benda dengan berusaha meraih dari tangan kita

Perkembangan bayi usia 5 bulan
• Menggulingkan badan
• Menyentuh mainan dan memiliki keinginan untuk meraih benda - benda yang kita pegang
• Membedakan suara

Perkembangan bayi usia 6 bulan
• Bertopang pada kedua tangan
• Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya
• Menoleh

Perkembangan bayi usia 7 bulan
• Membalikkan badan
• Bermain dengan tangan dan kaki
• Mulai mengoceh

Perkembangan bayi usia 8 bulan
• Belajar untuk duduk
• Memperhatikan gerak - gerik orang yang ada disekitarnya dan benda - benda lain
• Tertarik pada bayangannya sendiri dalam cermin

Perkembangan bayi usia 9 bulan
• Merayap
• Dapat berdiri tegak bila dipegang
• Main cilukba atau petak umpet

Perkembangan bayi usia 10 bulan
• Berayun pada tangan dan lutut
• Belajar berdiri sambil berpegangan
• Menjepit benda dengan kedua jari tangan

Perkembangan bayi usia 11 bulan
• Merangkak
• Berjalan ke samping dengan rambatan
• Berjalan bila kedua tangan dipegang

Perkembangan bayi usia 12 bulan
• Berjalan sendiri
• Bermain kejar - kejaran

Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir jika pada usia tertentu, bayi Anda belum dapat melakukan seperti yang tertera di atas. Anda bisa berkonsultasi ke dokter jika merasakan perkembangan bayi Anda terasa lambat.


Tinjauan Umum 5 Imunisasi Dasar


1. Pengertian
Imunisasi berasal dari kata Imun, kebal atau resistan. Anak di imunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resistan terhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain (Notoadmodjo, 1997 : 37).


2.Tujuan
Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini penyakit-penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak (measles), polio dan tubercoluse (Notoadmodjo, 1997 : 39).
Tujuan dari pemberian imunisasi adalah sebagai berikut :
a.Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.
b.Apa bila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang yang dapat menimbulkan cacat dan kematian
(Dick. George, 1992 : 26)


3.Jenis-Jenis Imunisasi
Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis imunisasi :
a.Imunisasi pasif (passive immunization)
Imunisasi pasif ini adalah “Immunoglobulin” jenis imunisasi ini dapat mencegah penyakit campak (measles pada anak-anak).
b.Imunisasi aktif (active immunization)
Imunisasi yang diberikan pada anak adalah :
1.BCG, untuk mencegah penyakit TBC
2.DPT, untuk mencegah penyakit-penyakit diptheri, pertusis dan tetanus
3.Polio, untuk mencegah penyakit poliomilitis
4.Campak, untuk mencegah penyakit campak (measles)
5. Hepatitis B, untuk mencegah penyakit hepatitis B
(Notoatmodjo. 1997 : 39)


4.Penyakit yang Dapat di Cegah Dengan Imunisasi
a. TBC
Untuk mencegah timbulnya tuberkolosis (TBC) dapat dilakukan imunisasi BCG. Imunisasi BCG adalah singkatan dari Basillus Calmatto Guenin. Nama ini diambil dari nama penemu kuman yaitu Calmotto dan Guenin yang digunakan tersebut sejak tahun 1920 dibiakkan sampai 230 kali selama 13 tahun
Di Negara yang telah maju, imunisasi BCG diberikan kepada mereka yang mempunyai resiko kontak dengan penderita TBC dan uji tuberkulinya masih negative, misalnya dokter, mahasiswa kedokteran, dan perawat. Uji tuberculin adalah suatu tes (uji) untuk mengetahui apakah seseorang telah memiliki zat anti terhadap penyakit TBC atau belum.
Di Indonesia pemberian imunisasi BCG tidak hanya terbatas pada mereka yang memiliki resiko tinggi mengingat tingginya kemungkinan infeksi kuman TBC. Imunisasi BCG diberikan pada semua bayi baru lahir sampai usia kurang dari dua bulan. Penyuntikan biasanya dilakukan dibagian atas lengan kanan (region deltoid) dengan dosis 0,05 ml reaksi yang mungkin timbul setelah penyuntikan adalah :
Kemerah-merahan disekitar suntikan, dapat timbul luka yang lama sembuh di daerah suntikan, dan terjadi pembengkakan di kelenjar sekitar daerah suntikan (biasanya di daerah ketiak).
Bila terjadi hal tersebut di atas yang penting adalah menjaga kebersihan terutama daerah sekitar luka dan segera bawa ke dokter.
b.Difteri, Pertusis dan Tetanus
Penderita difteri, pertusis, dan tetanus ini bila tidak segera mendapat pertolongan yang memadai maka berakibat fatal. Imunisasi DPT dimaksudkan untuk mencegah ketiga penyakit tersebut di atas. Imunisasi dasar diberikan tiga kali, pertama kali bersama dengan BCG dan polio, kemudian berturut-turut dua kali dengan jarak masing-masing 4 minggu (1 bulan). Imunisasi ulangan dapat dilakukan 1 tahun setelah imunisasi ketiga dan pada saat usia masuk sekolah dasar (5-6 tahun). Imunisasi selanjutnya dianjurkan tiap lima tahun dengan imunisasi DT (tanpa pertusis).
c.Poliomyelitis
Penderita poliomyelitis apabila terhindar dari kematian banyak yang menderita kecacatan sehingga imunisasi sebagai usaha pencegahan sangat dianjurkan.
Imunisasi polio di Indonesia dilakukan dengan cara meneteskan vaksin sabin sebanyak 2 tetes di mulut. Pertama kali diberikan bersama BCG dan DPT pertama pada usia dua bulan. Kemudian diulang dengan jarak 4 minggu sebanyak 4 kali. Imunisasi ulangan dilakukan satu tahun, setelah imunisasi dasar ke-4 dan saat masuk SD (6-7 tahun). Imunisasi tambahan dapat diberikan apabila ada resiko kontak dengan virus ganas.
d.Hepatitis B
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksin hepatitis B yang dipakai untuk program pemerintah di Indonesia adalah vaksin buatan Korean Green Cross yang dibuat dari plasma darah penderita hepatitis B. Adapula vaksin yang dibuat secara sintetis. Vaksin ini dibuat dari sel ragi, misalnya H-B Vak II yang dikembangkan oleh MSD (Merck Sharp dan Dohme). Adapun cara pemakaiannya (vaksin dari Koerean Green Cross) sebagai berikut :
1.Imunisasi dasar dilakukan tiga kali. Dua kali pertama untuk merangsang tubuh menghasilkan zat anti dan yang ketiga untuk meningkatkan jumlah zat anti yang sudah ada
2.Jadwal imunisasi yang dianjurkan adalah untuk bayi baru lahir (0 – 11 bulan) dengan satu kali suntikan dosis 0,5 ml satu bulan kemudian mendapat satu kali lagi. Setelah itu, imunisasi ketiga diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan, mengenai waktu pemberian suntikan yang ketiga ada beberapa pendapat. Untuk pelaksanaan program diberikan 1 bulan setelah suntikan kedua. Hal ini semata-mata untuk kemudahan dalam pelaksanaan, tetapi kekebalan yang didapat tidaklah berbeda. Imunisasi hepatitis B ulangan dilakukan setiap 5 tahun sekali.
e.Campak
Pencegahan penyakit campak dapat dilakukan melalui imunisasi. Imunisasi campak dilakukan ketika bayi berumur sekitar 9 bulan. Imunisasi campak hanya dilakukan satu kali dan kekebalannya bisa berlangsung seumur hidup. Imunisasi campak bisa diberikan sendiri atau bersama dalam imunisasi MMR (Sudarmanto, 1997 : 22).

5.Jadwal Pemberian Imunisasi

Jenis Vaksin Jumlah Vaksinasi Selang Waktu Pemberian Sasaran
1.BCG

2.DPT

3.Polio

4.Hepatitis B

5.Campak 1 kali

3 kali
(DPT 1, 2, 3)

4 kali
(Polio 1, 2, 3, 4)

3 kali
(Hepatitis B 1, 2, 3,)

1 kali -

4 minggu

4 minggu

4 minggu

- Bayi 0-11 bulan

Bayi 2-11 bulan

Bayi 2 –11 bulan

Bayi 0-6 bulan

Anak 9-11 bulan
Sumber : Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Tahun 1997

6.Efek Samping dan Penatalaksanaan
a.BCG
Pembengkakan kelenjar regional menjadi pecah; ulkus, luka dibiarkan (tidak perlu diinsisi ataupun kompres).
b.DPT
Efek samping dan penatalaksanaan imunisasi DPT adalah sebagai berikut:
1.Demam ringan berikan kompres dan anti piretik,
2.Rasa sakit di daerah suntikan (1-2) hari kapan perlu berikan analgetik,
3.Jarang demam tinggi atau kejang,
4.Penanganan kejang positif, berikan anti convulsan.
c.Polio
Efek samping imunisasi polio adalah sebagai berikut :
1.Sangat jarang; bila terjadi kelumpuhan ekstremitas segera konsul,
2.Diare,
3.Dehidrasi (tergantung derajat diare, biasanya hanya diare ringan).
d. Hepatitis B
Tidak ada efek sampingnya.

e.Campak
Efek samping dan penatalaksanaan imunisasi campak adalah sebagai berikut :
1.Demam ringan berikan kompres dan obat antipiretik,
2.Nampak sedikit bercak merah pada pipi dan bawah telinga pada hari 7-8 setelah penyuntikan tidak berbahaya lakukan observasi.
(Dick. George, 1992 : 37

MANFAAT DARI MASING2 PEMBERIAN JENIS VAKSIN

  1. Vaksin BCG. Vaksin yang berguna untuk mencegah penyakit TBC
  2. Vaksin Hepatitis B. berguna untuk melindungi dari virus penyebab penyakit hepatitis B
  3. Vaksin Polio. Melindungi dari polio yang menyebabkan kelumpuhan
  4. Vaksin DPT. Melindungi anak dari difteria (infeksi tenggorokan dn saluran pernafasan yang fatal serta berpotensi menyebabkan kematian), pertusis (batuk rejan) dan tetanus
  5. Campak. Mencegah penyakit campak
  6. Pneumokokus (PCV). Melindungi bayi dan balita dari penyakit Invasive Pneumococcal Disease (IPD) yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae yang menyebar melalui darah dan bersifat merusak (invasive). Jenis penyakit yang tergolong IPD adalah radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia).
  7. Vaksin Hib. Melindungi bayi dan balita dari serangan meningitis, pneumonia, dan epiglotitis
  8. MMR. Melindungi batita dan anak-anak dari campak, gondongan, dan rubella (campak jerman)
  9. Tifoid. Melindungi batita dan anak-anak dari penyakit tifus
  10. Influensa. Melindungi bayi dan anak-anak dari kemungkinan terkena flu berat (penyakit yang disebabkan oleh virus influensa)
  11. Varicella. Melindungi anak-anak dari penyakit cacar air
  12. Hepatitis A. melindungi batita dan anak-anak dari penyakit hepatitis A
  13. HPV. Melindungi anak-anak dari virus Human Papiloma Virus (penyebab kanker serviks)

Beberapa pengalaman lain menyebutkan cara untuk meredakan bayi cegukan, diantaranya :

Menepuk punggung bayi
Sandarkan tegak di bahu dan tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut, seperti ketika Anda ingin menyendawakannya, Sebagian bayi lebih cenderung menelan banyak udara ketika mereka menyusu ASI atau minum susu formula. Terlalu banyak menelan udara ini akan meregangkan lambung, yang dapat memicu cegukan. Beberapa tepukan lembut bisa mendorong udara ke atas dan menghentikan cegukan.

Cek dot minum bayi
Bayi dapat menelan terlalu banyak udara dan cegukan jika lubang dotnya tidak tepat besarnya.
Pijat bagian belakang langit-langit mulut dengan kapas yang dibasahi air. Gerakkan kapas itu ke depan dan belakang selama 1 menit atau lebih.

Pada umumnya,bayi cegukan biasanya berhenti sendiri dalam 5-10 menit. Namun bila cegukan berlangsung selama berjam-jam, berminggu-minggu, segera konsultasikan ke dokter Anda!

GUMOH SETELAH MINUM ASI

gumoh setelah minum susu adalah hal yang wajar. gumoh tidak sehabis minum susu berarti anda perlu hati-hati. Mungkin anak anda menderita gastro esofageal refluks (GER). GER untuk mudahnya diartikan muntah tetapi tidak sampai keluar dari mulut. Hanya sekali-sekali saja minuman atau makanan keluar dari mulut.
Walaupun tidak sampai keluar dari mulut, makanan atau minuman yang keluar dari lambung dan kembali ke kerongkongan dapat membahayakan anak. tetapi tidak perlu kuatir karena dengan cara pemberian minum yang baik maka sebagian besar GER dapat diatasi.
1. Posisi minum yang baik adalah kepala bayi harus lebih tinggi dari tubuhnya. Oleh karena itu jangan memberikan minum kepada bayi dalam posisi tidur terlentang. Sebaiknya anak digendong dalam pelukan dan kepala tetap lebih tinggi dari badannya.
2. Bila menggunakan ASI, jangan biarkan bayi menghisap puting saja, tetapi areola (bagian kecoklatan di sekitar puting ) juga harus masuk atau menempel ke mulut bayi. Hal ini dapat mengurangi udara yang masuk selama bayi menghisap asi. bila anak anda menggunakan dot, pastikan kepala dot penuh dengan susu saat ditunggingkan dan akan diberikan kepada bayi anda. jangan membiarkan anak minum (menghisap) dot yang tidak terdapat udara pada kepala dotnya.
3. Tepuk2 punggung bayi sampai sendawa sesaat setelah di beri minum. Jangan langsung membaringkan anak anda di tempat tidur.
4. jangan meletakkan bantal di kepala anak anda tetapi letakkan bantal tersebut atau sesuatu yang bisa mengganjal di bawah tempat tidur anak anda pada bagian bawah kepala. Jadi anak anda tidak tidur dengan menggunakan bantal, tetapi tempat tidur yang digunakan dalam kondisi miring, bagian kepala lebih tinggi dari pada bagian kaki.

Bila dengan cara di atas anak anda masih sering gumoh, segera periksakan ke dokter anak terdekat. Lebih baik bila dokter anak sub spesialis gastroenterologi (pencernaan). Disitu anda akan diajarkan cara mengentalkan susu dan mungkin akan diberi obat untuk mengurangin gumohnya.


MAINAN ANAK SESUAI USIA

Usia 0-1 tahun
Pastikan mainan tidak mudah terbakar, tidak beracun, dan dapat dicuci. Boneka binatang sebaiknya merupakan satu bagian; bila ada tangan atau kaki juga tersambung dengan aman. Bagian wajah sebaiknya dilukis atau dibordir, sehingga tidak ada mata dari kancing yang bisa ditarik dan dilepas lalu ditelan. Mainan yang kecil dan ringan lebih mudah dipegang dan dipeluk oleh anak usia ini.


Mainan yang bergerak membantu mengembangkan kemampuan bayi untuk menaruh perhatian pada obyek. Bola yang mengeluarkan suara atau memiliki bagian-bagian yang bergerak di dalamnya memberikan stimulasi motorik, visual, dan pendengaran, serta membantu mengembangkan gerakan mata, merangkak, dan meningkatkan kemampuan motorik.


Namun pastikan ia tidak dapat mengeluarkan bagian yang bergerak-gerak tersebut. Mainan yang bergemerincing juga akan menarik perhatian bayi melalui warna, suara, sentuhan, dan rasanya. Gelang-gelang yang didesain untuk merangsang pertumbuhan gigi boleh diberikan, asal tidak mudah patah, tidak ada bagian yang longgar, dan dapat dicuci.


-

Usia 12-18 bulan
Pada tahap ini, bayi sudah bisa berdiri dan duduk, namun ada yang belum bisa berjalan sendiri. Mereka senang memindah-mindahkan obyek, seperti mainan yang bisa ditarik-ulur dan menimbulkan bunyi, mainan yang bisa dibuka-tutup, memencet tombol, dan main ciluk-ba.


Bayi juga senang bermain menyusun kotak, namun pilih kotak yang ditutup dengan kain yang lembut dan ringan. Tak perlu menyediakan terlalu banyak kotak, karena akan membingungkan anak.


Bayi senang dengan mainan yang dapat ditumpangi seperti mobil-mobilan, namun mainan ini berbahaya untuk anak yang belum bisa berjalan. Pastikan anak dapat naik-turun mainan dengan mudah, dan dapat melakukan manuver sendiri. Mainan yang bisa ditarik-ulur juga baik untuk anak yang sudah bisa berjalan.


-

Usia 18-24 bulan
Anak usia ini sudah mulai berbicara, dan tertarik dengan ukuran dan peletakan barang. Menyusun kotak berukuran besar akan menarik hatinya. Mulailah dengan satu set berukuran kecil, dan ganti dengan yang berukuran besar begitu minat anak berkembang. Kotak yang diberi wadah membuatnya asyik memasukkan dan mengeluarkan.


Mainan telepon memberikan anak terlibat dalam kegiatan orang dewasa, dan anak suka dengan suaranya. Bentuknya yang menyerupai tokoh kartun membantu anak tetap tertarik. Mainan mengenal bentuk mendorong anak untuk menggabung-gabungkan potongannya.


Hal ini membantu mengembangkan koordinasi mata dan tangan, kemampuan mencari pasangannya, dan mengenali bentuk. Namun potongan mainan sebaiknya tidak terlalu banyak.


Mainan lain yang cukup baik antara lain bus dengan penumpang yang bisa dikeluarkan, hand puppets, atau boneka. Bermain dengan boneka bayi dan trolley-nya membantu anak mengembangkan imajinasi, bermain peran, dan membangun kemampuan sosial, selain membantu meningkatkan kemampuan motoriknya.

-


Usia 2-3 tahun
Anak sudah semakin kreatif. Mereka menyukai kegiatan orang dewasa, dan mainan yang realistis akan menstimulasi otak mereka. Kelompok usia ini juga menggemari mainan yang membutuhkan gerak dan ketangkasan.


Mainan atau boneka yang bisa berbicara, atau mainan instrumen musik juga populer. Semakin banyak fitur yang ditampilkan, semakin anak suka, selama masih mudah digunakan. Mobil-mobilan seperti truk baik untuk kegiatan di dalam atau luar rumah, begitu juga sandbox lengkap dengan ember dan sekop untuk menggali atau mengeruk pasir.


Kereta api juga menyenangkan, karena anak bisa belajar meletakkan dan memungut kereta dari relnya.


Anak juga sudah bisa bermain puzzle yang sederhana. Permainan ini menguatkan koordinasi mata dan tangan, kemampuan mencocokkan, dan mengenali bentuk, serta akan membuatnya terus penasaran, sejauh sesuai dengan tingkat kemampuannya.


Potongannya sebaiknya tidak terlalu kecil, supaya tidak mudah dimasukkan ke mulutnya juga. Mainan yang menunjukkan profesi, seperti perangkat kedokteran, atau memasak, juga mendorong kreativitasnya.

-


Usia 3-5 tahun
Anak-anak usia ini mulai menikmati kegiatan menggambar, mencoret-coret, dan memberi warna. Memberikan kertas dan krayon juga akan mendorong kemampuannya menulis. Mencoret-coret akan meningkatkan imajinasi dan kreativitas, dan menjadi sarana yang baik untuk mengekspresikan emosinya.


Permainan yang menggunakan papan (board games) seperti ular tangga mempertajam kemampuan visualisasi dan memorinya, karena membutuhkan imajinasi atau perhitungan mental.


Permainan lain yang bisa mulai diperkenalkan adalah buku cerita, mainan untuk membangun sesuatu, mengenakan pakaian pada boneka dan berbagai aksesorinya, rumah-rumahan, puzzle dengan tingkat kesulitan yang disesuaikan, dan sepeda.


MAKANAN BAYI


Ini berlaku untuk bayi dengan ASI Ekslusif maupun susu formula.

Alasannya antara lain:
1. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi hingga ia berusia enam bulan

2. Menunda pemberian makanan padat memberikan perlindungan yang lebih baik pada bayi terhadap berbagai penyakit

3. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem penernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang

4. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik

5. Menunda pemberian makanan padat mengurangi resiko alergi makanan

6. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena
kekurangan zat besi

7. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari resiko terjadinya obesitas di masa datang

8. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk mejaga kesediaan ASI mereka

9. Menunda makanan padat membantu memberi jarak pada kelahirn bayi

10. Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah


Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi sudah siap untuk menerima makanan padat termasuk ::

Bayi dapat duduk dengan baik tanpa dibantu.
Reflek lidah bayi sudah hilang dan tidak secara otomatis mendorong makanan padat keluar dari mulutnya dengan lidah.
Bayi sudah siap dan mau mengunyah.
Bayi sudah bisa “menjumput”, dimana dia bisa memegang makanan atau benda lainnya dengan jempol dan telunjuknya. Menggunakan jari dan menggosokkan makanan ke telapak tangan tidak bisa menggantikan gerakan “menjumput”.
Bayi kelihatan bersemangat untuk ikut serta pada saat makan dan mungkin akan mencoba untuk meraih makanan dan memasukkannya ke dalam mulut.

Mengenai pertambahan berat anak<6bulan,>.


Bayi Anda Buah Kasih Sayang



Apa saja tanda - tanda bayi lahir sehat?
- Bayi lahir segera menangis.
- Seluruh tubuh bayi kemerahan.
- Bai bergerak aktif.
- Bayi bisa mengisap putting susu dengan kuat
- Berat lahir 2500 gram atau lebih


Pada umur 1 bulan bayi bisa:

- Menatap ke ibu
- Mengeluarkan suara
- Tersenyum
- Lengan dan kaki bergerak aktif

Apa saja tanda - tanda bayi sakit berat?

- Tidak mau menyusu.
- Kejang
- Kaki dan tangan teraba dingin atau bayi demam.
- Badan bayi kuning.
- Tali pusat basah dan bau.
- Gerakan kedua lengan dan kaki lemah.

Bapak dan ibu harus segera membawa bayi
ke bidan / dokter jika ada salah satu
tanda - tanda di atas.


Apa yang dilakukan pada bayi baru lahir? 

A. Beri asi, jangan beri makanan lain
- Segera teteki / susui bayi dalam 30 menit setelah bersalin untuk merangsang ASI cepat keluar (tanyakan
ke bidan bagaimana caranya).
- Teteki / susi bayi sesering mungkin dan setiap kali bayi menginginkan.
- ASI yang pertama keluar (susu jolong) mengandung zat kekebalan tubuh, langsung diberikan kepada
bayi jangan dibuang.
B. Jaga bayi tetap hangat.
- tunda memandikan bayi sekurang - kurangnya 6 jam setelah lahir.
- Bungkus bayi dengan kain kering. Ganti jika kain / pakaian bayi basah.
- Bayi jangan ditidurkan ditempat yang dingin atau banyak angin.
- Jika berat lahir kurang dari 2500 gram, dekap bayi agar kulit bayi menempel ke
dada ibu (Metode Kanguru). Tanyakan ke bidan/dokter bagaimana caranya.
C. Cegah infeksi pada bayi baru lahir.
- Minta salep antibiotik untuk mata segera setelah lahir.
- minta imunisasi hepatitis B sebelum bai berumur 7 hari.
- Jaga agar tali pusat selalu bersih dan kering. Jika kotor, bersihkan tali
pusat dengan air matang.
- Jangan bubuhkan ramuan atau bahan lain pada tali pusat.
D. Beri rangsangan perkembangan:
- Peluk dan timang bayi dengan penuh kasih saying sesering mungkin.
- Gantung benda bergerak warna cerah agar bayi dapat melihat benda tersebut.
- Ajak bayi tersenyum, bicara serta dengarkan musik.
E. Periksakan kesehatan bayi baru lahir ke bidan / dokter sedikitnya 2 kali:
- minta imunisasi Hepatitis B sebelum umur 7 hari.
- Minta nasihat:
a. Cara pemberian ASI ekslusif.
b. Menjaga bayi tetap hangat.
c. Merawat tali pusat.
d. Cara merangsang perkembangan.

Bayi dan Anak (umur 1 bulan sampai 5 tahun)

1. Apa saja tanda - tanda bayi dan anak sehat?
- Setiap bulan berat badan anak bertambah mengikuti pita hijau pada KMS.
- Perkembangan dan kepandaian anak bertambah sesuai umur.
- Anak jarang sakit, gembira, ceria, aktif, lincah, dan cerdas.
2. Bagaimana ibu menjaga kesehatan bayi dan anak?
- Amati pertumbuhan anak secara teratur
a. Timbang berat badan anak sebulan sekali mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun pada bidan.
b. Tanya hasil penimbangan dan dicatat di KMS.
c. Tanda - tanda anak tumbuh sehat:
i. Berat badan anak naik setiap bulan
ii. Pada KMS garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah
ke pita warna diatasnya.
d. Tanda - tanda anak tumbuh kurang sehat:
i. Berat badan tidak naik.
ii. Pada KMS garis pertumbuhan turun, datar, pindah ke pita warna dibawahnya atau ada
dibawah garis merah.
e. Jika anak tumbuh kurang sehat, minta nasihat gizi ke bidan.
f. Bermain dan bercakap - cakap dengan anak, sangat penting bagi perkembangan anak.
- Minta imunisasi sesuai jadwal Rumah bersalain atau praktek swasta.
a. Anak harus diimunisasi lengkap sebelum umur 1 tahun.
b. Imunisasi mencegah penyakit TBC, Hepatitis (sakit kuning), Polio, difteri, Batuk 100 hari,
Tetanus, Campak.
c. Sakit ringan seperti batuk pilek, diare dan sakit kulit bukan halangan untuk imunisasi.
d. Jadwal Imunisasi
- Minta vitamin A pada bulan Februari dan Agustus di Posyandu / Bidan
a. Vitamin A membuat mata sehat, tubuh kuat, dan mencegah kebutaan.
b. Vitamin A untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun

Bagaimana ibu memberi makan dan merangsang perkembangan anak?  -

Umur 1 - 6 bulan | Umur 6 - 12 bulan | Umur 1 - 2 tahun | Umur 2 - 3 tahun | Umur 3 - 5 tahun
Anjuran pemberian makan

Sampai umur 6 bulan
- Beri ASI setiap kali bayi menginginkannya sedikitnya 8 kali sehari, pagi,
siang maupun malam.
- Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI.
- Susui / Teteki bayi dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian.

Umur 6 bulan
- Beri ASI setiap kali bayi menginginkan sedikitnya 8 kalis sehari, pagi, siang maupun malam.
- Beri makanan pendamping ASI 3 kali sehari sebanyak 6 sendok makan.
- Beri ASI terlebih dahulu kemudian Makanan Pendamping ASI.
- Makanan pendamping ASI berupa:Bubur susu atau bubur tim lumat ditambah kuning telur / ayam
/ ikan / tempe / tahu / daging sapi / wortel / bayam / kacang hujau / santan / minyak


Anjuran rangsangan perkembangan:

Sampai umur 4 bulan
- Peluk dan timang bayi dengan penuh kasih saying.
- Gantung benda bergerak warna cerah agar bayi dapat melihat benda tersebut.
- Ajak bayi tersenyum, bicaralah dengan bayi serta dengarkan musik.

Umur 4 - 6 bulan
- Sering menengkurapkan bayi.
- Menggerakan benda ke kiri dan ke kanan di depan mata bayi.
- Dengarkan berbagai bunyi - bunyian.
- Beri benda berwarna dan besar agar diraih oleh bayi.





Pada umur 3 bulan bayi bisa:
- mengangkat kepala tegak ketika tengkurap.
- Tertawa
- Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan.
- Mengamati tangannya.


Pada umur 6 bulan bayi bisa:
- meniru bunyi
- Meraih benda yang ada di dekatnya.
- Tengkurap sendiri.
- Menoleh ke arah sumber suara.
Makin bertambah umur, makin bertambah berat, dan makin bertambah kepandaiannya.


Periksakan kesehatan sedikitnya 2 kali:
- Tanyakan ke petugas jika perkembangan bayi agak lambat.
- Minta nasihat tentang:
o Cara pemberian ASI ekslusif.
o Cara merangsang perkembangan bayi.

Umur 6 - 12 Bulan
Anjuran pemberian makan
- Beri ASI setiap kali bayi menginginkan.
- Tambahkan telur / ayam / ikan / tempe / tahu / daging sapi / wortel / bayam / kacang hijau / santan / minyak pada bubur nasi.
- Beri bubur nasi 3 kali sehari.
Setiap kali makan diberikan sesuai umur:
o 6 bulan: 6 sendok makan
o 7 bulan: 7 sendok makan
o 8 bulan: 8 sendok makan
o 9 bulan: 9 sendok makan
o 10 bulan: 10 sendok makan
o 11 bulan: 11 sendok makan
- Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti bubur kacang hijau, pisang, biscuit, nagasari, dsb.
- Beri buah - buahan atau sari buah.
- Ajari bayi makan sendiri menggunakan piring dan sendok.

Anjuran rangsangan perkembangan:
- Bantu dan latih bayi duduk.
- Ajari bayi bermain CI LUK BA.
- Beri bayi biscuit dan ajari cara memegang biscuit.
- Main dengan bayi, ajari menjimpit benda kecil menggunakan dua jari.
- Latih bayi berjalan berpegangan.
- Ajak bayi bicara sesering mungkin.
- Latih bayi menirukan kata - kata "ma.. ma.. pa.. pa.."
- Bantu bayi berdiri.
- Jika sudah bisa berdiri, Bantu dan latih bayi berjalan berpegangan.
- Beri bayi mainan yang bersih dan aman untuk bermain dan dipukul.



Pada umur 9 bulan bayi bisa:
- Duduk sendiri
- Mengucapkan "ma.. ma.. da.. da.."
- Senang bermain sendiri dan bertepuk tangan
- Memegang biscuit


Pada umur 12 bulan bayi bisa:
- Bermain CI LUK BA
- Menjimpit benda kecil
- Meniru kata sederhana "papa, dada"
- Berdiri dan jalan berpegangan
Bayi belajar dengan cara melihat, meraba, merasa, meniru serta mencoba.
Ajak bayi bermain. Dampingi bayi jika perlu bantuan ibu.

Periksakan kesehatan sedikitnya 2 kali:

- Tanyakan ke petugas jika perkembangan bayi agak lambat.
- Minta nasihat tentang:
o Cara pemberian makanan pendamping ASI.
o Cara merangsang perkembangan bayi.

Umur 1 - 2 Tahun -
Anjuran pemberian makan
- Beri ASI setiap kali bayi menginginkan
- Beri nasi lembik 3 kali sehari.
- Tambahkan telur / ayam / ikan / tempe / tahu / daging sapi / wortel / bayam / kacang hijau / santan
/ minyak pada nasi lembik.
- Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti: bubur kacang hijau, pisang,
biscuit, nagasari, dsb.
- Beri buah - buahan atau sari buah.
- Bantu anak untuk makan sendiri.
Anjuran rangsangan perkembangan
- Jika anak sudah bisa berjalan, latih dan dampingai anak ketika menaiki tangga.
- Ajak anak melakukan pekerjaan sederhana misalnya: membersihkan meja, membereskan mainan,
menyapu, dan lain - lain.
- Ajarkan anak mencoret - coret di kertas.
- Tunjukkan dan sebutkan bagian tubuh anak. Minta anak menyebutkan kembali.
- Ajak anak bercerita. Dongengkan cerita anak. Ajarkan anak menyanyi. Ajak anak bermain
bersama.

Pada umur 2 tahun anak bisa:
- Menunjukkan dan menyebut nama bagian tubuh.
- Naik tangga dan berlari - lari.
- Menirukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu dan mengelap.
- Mencoret - coret di kertas.
Beri pujian setiap kali anak berhasil melakukan kegiatan rangsangan
yang sesuai dengan tingkat umurnya.


Periksakan kesehatan sedikitnya 2 kali:

- tanyakan pada bidan jika perkembangan anak agak lambat.
- Minta nasihat tentang:
o Cara pemberian makanan pendamping ASI.
o Cara merangsang perkembangan anak.
o Cara merawat kebersihan gigi anak.

Umur 2 - 3 Tahun
Anjuran pemberian makan:
- Beri makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang terdiri
dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.
- Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan seperti bubur kacang
hijau, biscuit, nagasari.
- Jangan berikan makanan yang manis dan lengket diantara waktu makan.
Anjuran rangsangan perkembangan:
- Ajari anak berpakaian sendiri.
- Perlihatkan buku bergambar, bacakan dan ceritakan kepada anak.
- Beri anak makanan dari mangkok atau piringnya sendiri.
- Ajari anak cuci tangan, buang air kecil dan air besar pada tempatnya.
Pada umur 3 tahun, anak bisa:
- Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan.
- Berbicara dengan kata - kata yang dapat dimengerti.
- Menyebut warna dan angka.
- Makan sendiri tanpa dibantu.
- Memeluk dan mencium orang yang terdekat dengan anak.
- Melempar bola.

Periksa kesehatan dan perkembangan anak umur 2 - 3 tahun sedikitnya 2 kali.

Umur 3 - 5 Tahun
Anjuran pemberian makan: sama dengan anak umur 2 - 3 tahun
Anjuran rangsangan perkembangan:
- Minta anak menceritakan apa yang sedang dilakukan.
- Dengarkan anak ketika ia berbicara.
- Jika anak gagap, Bantu anak bicara lebih lambat.
- Beri kesempatan anak bermain dan mencoba sesuatu yang baru. Awasi anak.
Pada umur 5 tahun, anak bisa:
- Melompat - lompat
- Menggambar orang 3 bagian (kepala, badan, tangan / kaki)
- Menceritakan pengalamannya.
- Mengerti lawan kata seperti panas - dingin, tinggi - rendah
- Bermain bersama anak lain
- Menjawab pertanyaan sederhana
- Menghitung sampai 10
- Mencuci dan mengeringkan tangannya sendiri
- Memakai pakaian sendiri
- Menyebut nama teman bermainnya.
Periksa kesehatan dan perkembangan anak umur 3 - 5 tahun sedikitnya 2 kali setiap tahun.


Petunjuk Tentang Kesehatan dan Penanggulangan Penyakit Anak

Bagaimana menjaga kebersihan agar anak tidak sakit?
- Mandikan anak setiap hari, pagi dan sore, pakai sabun mandi.
- Cuci rambut anak dengan sampo 2 - 3 kali dalam satu minggu.
- Cuci tangan anak dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar.
- Gunting kuku tangan dan kaki anak jika panjang.
- Bersihkan rumah setiap hari ari sampah dan genangan air.
- Jauhkan anak ari asap rokok dan asap dapur.
- Ajarkan anak untuk buang air besar di kakus.

Bagaimana ibu merawat gigi anak agar tidak sakit?
- jika belum tumbuh gigi, bersihkan gusi bayi sesudah diberi ASI dengan kain yang dibasahi air
matang hangat.
- Jika sudah tumbuh gigi, gosok gigi pakai ool sehari 2 kali, sesudah makan pagi dan sebelum
tidur malam.
- Minta penjelasan ke petugas kesehatan cara menggosok gigi yang baik dan benar.
- Pada umur 2 tahun, ajari anak gosok gigi sendiri.
- Anak jangan dibiasakan makan makanan yang manis dan lengket.
Periksa kesehatan gigi anak setiap 6 bulan setelah anak berumur 2 tahun.

Bagaimana mengatasi Penyakit yang sering diderita anak di rumah?
1. Batuk
- Jika anak dapat ASI, beri Asi lebih banyak dan lebih sering.
- Beri anak minum air matang lebih banyak.
- Pada anak umur 1 tahun ke atas, beri kecap manis dicampur madu atau air jeruk.
- Jauhkan anak dari asap rokok dan asap dapur.
- Tidak membakar sampah di dekat rumah.
Bawa anak ke puskesmas jika batuk tidak sembuh dalam 2 hari.

2. Diare
- Jika anak dapat ASI, beri ASI lebih banyak dan lebih sering.
- Beri anak oralit, air matang, air the, kuah sayur bening setiap kali diare,
sampai diare berhenti.
- Anak tetap makan seperti biasa.
- Cegah diare dengan cara: minum air matang, cuci tangan pakai sabun sebelum
makan dan sesudah buang air besar. Buang air besar di kakus.

Bawa anak ke Puskesmas jika diare tidak sembuh, malas minum, mata anak cekung,
anak rewel atau gelisah atau ada darah dalam tinja.

3. Demam
- Demam merupakan gejala yang menyertai batuk pilek, malaria, campak, demam berdarah,
sakit telinga, atau penyakit infeksi lain.
- Jika anak mendapat ASI, beri ASI yang lebih banyak dan lebih sering.
- Beri anak cairan lebih banyak dari biasa seperti air matang, air teh, kuah sayur bening.
- Jangan diberi pakaian tebal atau selimut tebal.
- Kompres dengan air biasa atu air hangat. Jangan dikompres dengan air dingin karena
anak bisa menggigil.
- Pada demam tinggi, beri obat turun panas sesuai anjuran petugas kesehatan.
- Usahakan tidur pakai kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk.

4. Sakit Kulit
- sakit kulit biasanya berupa biang keringat, bisul, koreng, dan sebagainya.
- Bersihkan luka dengan air matang, keringkan dengan kain bersih.
- Jika berupa koreng, tutup dengan kain bersih, jangan dibubuhi ramuan-ramuan.
- Cegar agar anak tidak sakit kulit engan cara: mandi teratur, ganti pakaian jika basah
atau kotor dan cuci tangan dan kaki setiap kali habis main.
Bawa anak ke Puskesmas jika kulit kemerahan, gatal, luka basah, berbau, atau bernanah.

Apa saja Tanda - Tanda Bahaya pada Anak Sakit?
- tidak bisa menetek / menyusu.
- Tidak bisa minum atau malas minum.
- Selalu memuntahkan semuanya.
- Kejang.
- Tidak sadar.
Segera bawa anak ke Puskesmas / Rumah Sakit jika ada tanda bahaya.

Kenapa Anak Harus Segera Dibawa Kembali ke Tempat Pelayanan?
- Sakit tambah parah.
- Diare disertai darah dalam tinja.
- Batuk disertai sukar bernapas atau napas cepat.
- Demam disertai:
o Nyeri ulu hati, anak tampak gelisah.
o Pendarahan lewat hidung atau gusi.
o Telapak tangan dan kaki teraba dingin.
o Bintik - bintik merah pada kulit.

Apa saja Obat Pertolongan Pertama yang Perlu Disediakan di Rumah?
- Povidon iodine (betadin) untuk mengobati luka.
- Oralit untuk mengganti cairan yang hilang karena diare.
- Parasetamol untuk obat penurun panas.
Obat anak menurut dosis, waktu dan lama pengobatan sesuai anjuran petugas
ksesehatan. Jauhkan obat dari jangkauan anak.

Bagaimana Mencegah Anak Mengalami Kecelakaan?
- Simpan benda - benda berbahaya di tempat yang tidak terjangkau anak, misalnya:
pisau, obat - obatan, racun serangga, racun tikus, minyak tanah, deterjen.
- Larang anak bermain di dekan benda - benda panas seperti: kompor. Setrika, dan
termos air panas.
- Larang anak bermain stop kontak. Perhatikan jangan ada kabel yang terbuka.
- Awasi anak ketika bermain. Larang anak bermain di dekat sumur, kolam, aliran sungai
atau jalan raya.

Cara Membuat Makanan Bayi / Anak


1. Bubur Susu
Bahan:
- 2 sendok makan tepung beras (20 gram)
- 2 sendok teh gula pasir (10 gram)
- 1 sendok makan penuh susu tepung
Cara membuatnya:
- Tepung beras dan gula pasir dilarutkan dalam susu
- Letakkan diatas api kecil, biarkan hingga masak sambil diaduk.

2. Pisang Lumat Halus
Bahan:
- 1 buah pisang masak
Cara membuatnya:
- Pisang dicuci bersih
- Kupas memanjang sebagian permukaan pisang.
- Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil yang bersih.
- Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkok kecil.
Agar pisang tidak berubah warna, berikan sedikit perasan jeruk nipis.

3. Nasi Tim Bayi
Bahan:
- 2 sendok makan peres pedas.
- 1 potong tempe atau tahu atau kacang-kacangan atau ikan atau satu butir telur ayam.
- 10 lembar daun bayam atau sayuran hijau lainnya.
- 2 - 3 gelas air, 1 sendok makan minyak kelapa atau 2 sendok santan.
- Garam secukupnya.
Cara membuatnya:
- Masukkan air yang telah dicampur minyak kelapa atau air yang telah dicampur santan ke
dalam panic berisi beras, tahu, tempe, lauk lain, tambahkan garam.
- Masaklah bahan - bahan sambil diaduk sampai matang.
- Masukkan daun bayam atau daun kangkung atau sayuran hijau lain yang sudah diiris halus.
- Setelah sayuran matang, angkat makanan dari api.
- Dinginkan.
- Makanan siap diberikan kepada bayi.

4. Bolu Kecil
Bahan:
- ½ gelas tepung terigu (25 gram)
- 1 gelas susu segar
- 8 sendok teh gula pasir (40 gram)
- 1 butir telur
- Sedikit mentega dan sedikit minyak goreng.
Cara membuatnya:
- Telur dipecah kemudian dicampurkan semua bahan.
- Adonan dibagi 8 dan digoreng dengan sedikit minyak.
- Dimakan dengan sedikit mentega atau sirup.


0 Komentar di "BUAH HATI ( MY BABY)"